Bagi kita yang sudah terbiasa memperoleh didikan Al Quran dan Sunnah Rasulullah tentu saja tidak mempercayai adanya kesurupan makhluk ghaib tersebut. Ketidakpercayaan tentang kesurupan makhluk ghaib ini bukan tanpa dasar, akan tetapi sudah jelas diterangkan oleh Allah SWT bahwa yang mengetahui yang ghaib hanyalah Allah SWT.
"Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."
[QS. Al-An'am: Ayat 59]
Sebenarnya ruqyah itu ada apa tidak dalam Islam? Seperti yang sudah kita ketahui bahwa penyembuhan dengan ruqyah (jampi-jampi) itu ada. Sepanjang yang kita kaji bahwa ruqyah itu untuk menyembuhkan sakit fisik, bukan untuk menyembuhkan penyakit karena kerasukan makhluk halus/ghaib seperti yang disangka umumnya orang.
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy, ia berkata, “Kami sedang beristirahat di suatu tempat, tiba-tiba seorang wanita datang kepada kami dan berkata, “Sesungguhnya kepala kampung kami sedang sakit karena tersengat kalajengking. Apakah diantara kalian ada yang bisa menjampi ?” Maka seseorang diantara kami berdiri lalu pergi bersama wanita itu. Kami tidak menduga sebelumnya, bahwa teman kami itu pandai menjampi. Lalu dia menjampi kepala kampung itu dengan membaca surat Al-Fatihah, maka sembuhlah (kepala kampung itu). Lalu orang-orang kampung memberinya kambing dan memberi kami minum susu. Kami bertanya kepada teman kami, “Apakah engkau memang pandai menjampi ?”. Dia menjawab, “Aku hanya menjampinya dengan surat Al-Fatihah”. Aku (Abu Sa’id) berkata, “Jangan kalian apa-apakan dulu kambing itu sebelum kita datang melapor kepada Nabi Shalallahu 'alaihi wa Sallam”. Kemudian kami datang kepada Nabi Shalallahu 'alaihi wa Sallam dan menuturkan hal itu kepada beliau. Mendengar penuturan kami beliau bersabda, “Bukankah tidak ada yang memberitahu, bahwa surat Al-Fatihah itu bisa untuk menjampi ? Bagilah kambing-kambing itu dan berilah aku bagian bersamamu”. [HR. Muslim juz 4, hal.1728]
Dari uraian di atas jelaslah bahwa penyembuhan dengan ruqyah itu dibenarkan dalam Islam. Untuk itu saya memberikan sedikit tips untuk meruqyah diri sendiri atau istilah kerennya self healing. Meruqyah diri sendiri (self healing) ini hanyalah sebuah ikhtiar, sedangkan kesembuhan itu muthlak dari Allah SWT.
Berikut ini cara meruqyah diri sendiri (self healing).
- Posisi tiduran, kepala sampai kaki sejajar atau bisa duduk santai (rileks) di kursi sambil apa saja, misalnya nonton tv, dengerin radio, dll. Seluruh tubuh rileks dengan wajah senyum, telapak kaki menempel di lantai, punggung tegak lurus.
- Pijit-pijit kedua telapak tangan (bagian tengah), kemudian gosok-gosokkan keduanya secara berputar sampai terasa hangat, setelah itu hembuskan nafas ke kedua telapak tangan kita, sambil membaca Mu'awwidzaat (surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas).
- Tempelkan kedua telapak tangan kita pada kepala, wajah, pipi, leher, dada, dan seterusnya sampai semampu kita. (masing-masing bagian tubuh kira-kira 5 menit).
- Lakukan teknik seperti ini kira- kira 20-30 menit tiap hari dengan posisi serileks mungkin.
Dari ‘Aisyah Radhiallahu Anha bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam apabila akan tidur, Beliau menghembuskan pada kedua tangannya, dan membaca Mu’awwidzaat (surat Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas), kemudian mengusapkan kedua tangannya ke tubuhnya. [HR. Bukhari juz 7, hal. 149]
Dari ‘Aisyah Radhiallahu Anha, bahwasanya Nabi Shalallahu 'alaihi wa Sallam apabila akan tidur setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya, kemudian menghembus keduanya, lalu membaca surat Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas, kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya itu ke seluruh tubuhnya semaksimalnya, beliau memulai dari kepala, wajah dan apa yang bisa dijangkau. Beliau melakukan yang demikian tiga kali. [HR. Bukhari juz 6, hal. 106]
Catatan :
- Ruqyah ini untuk menyembuhkan penyakit fisik, dan bukan untuk menyembuhkan orang yang kesurupan. (kita tidak mempercayai adanya kesurupan seperti yang disangkakan kebanyakan orang).
- Teknik ruqyah (healing) ini sedikit beda, tidak seperti yang tercantum dalam hadits, Insya Allah ini tidak keluar dari kaidah-kaidah syar'i karena ini bukan urusan yang berhubungan dengan ibadah, akan tetapi ini hanya masalah teknis.
- Telapak tangan kita pijit-pijit dan kita gosokkan tujuannya untuk menambah kepekaan telapak tangan kita. Dalam berbagai ilmu pernafasan, diyakini bahwa tubuh kita diliputi semacam gelombang elektromagnetik dan bisa memancarkan semacam energi tertentu. Hal ini bisa kita latih dan bisa kita rasakan. Caranya : Pijit-pijit bagian tengah telapak tangan, kemudian gosok-gosokkan, setelah itu telapak tangan saling dihadapkan, jauhkan pelan-pelan, kemudian dekatkan pelan-pelan, jauhkan lagi, dekatkan lagi, dan seterusnya sambil dirasakan apa yang bisa kita rasakan di antara kedua telapak tangan kita. (untuk lebih bisa merasakannya, mata bisa dipejamkan).
NB. : Kalau teknik di atas ada yang menyalahi kaidah syar'i mohon untuk dikoreksi dan diluruskan, atau kalau kita ragu dengan teknik di atas, tinggalkan saja tekniknya, kita kakukan saja seperti dalam hadits di atas.


No comments:
Post a Comment