Sunday, February 26, 2017

Dukun Dan Peramal Dalam Pandangan Islam

Dukun dan peramal sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kita dan kebanyakan dari kita pun begitu percayanya dengan apa yang dikatakan dan dilakukan oleh para dukun dan peramal tersebut. Banyak sekali yang kita lihat, kita baca, kita dengar, kita saksikan di koran, di majalah, di radio, di televisi maupun dalam kehidupan kita sehari-hari yang memaparkan tentang ramalan-ramalan (termasuk ramalan bintang ) dan praktek-praktek perdukunan dengan bebas. Ironisnya, kita sebagai seorang muslim/muslimah begitu mudahnya terperangkap oleh tipudaya-tipudaya syaitan tersebut. Bagaimanakah sebenarnya dukun dan peramal dalam pandangan Islam?

Dukun Dan Peramal Dalam Pandangan Islam


Dukun Dan Peramal Dalam Pandangan Islam

Dalam ajaran Islam, haram mendatangi dukun,
tukang ramal, tukang sihir, menganggap sesuatu
penyebab kesialan, dan memakai jimat. Hal tersebut berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam berikut :

Dari Shafiyah dari sebagian isteri Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Barangsiapa yang datang kepada dukun (tukang ramal), lalu menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam". [HR. Muslim juz 4, hal. 1751]

Dari 'Abdullah (bin Mas'ud), ia berkata, "Barangsiapa yang datang kepada tukang ramal, atau dukun menanyakan sesuatu kepadanya dan percaya kepada apa yang dikatakannya, maka sungguh dia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam". [HR. Thabrani dalam Al-Kabir juz 10, hal. 76, no. 10005]

Dari Qathan bin Qabishah dari ayahnya, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ramalan dengan tulisan, ramalan dengan burung dan ramalan dengan lemparan kerikil termasuk syirik (menyekutukan Allah)". [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 16, no. 3907].

Dari Ibnu 'Abbas RadhiAllahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang mempelajari ilmu ramalan bintang berarti dia mempelajari satu cabang dari sihir, dan bertambah dosa apabila dia bertambah dalam mempelajarinya". [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 16, no. 3905]

Dari Mu'awiyah bin Hakam As-Sulamiy, ia berkata : Aku berkata, "Ya Rasulullah, ada beberapa hal yang biasa kami lakukan pada masa jahiliyah dahulu, yaitu kami biasa datang kepada dukun ". Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jangan lagi kamu datang kepada dukun ". (Mu'awiyah) berkata : Aku berkata, "Kami juga percaya pada tanda-tanda kesialan ". Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Itu sesuatu yang tidak disukai oleh seseorang diantara kalian, maka hal itu jangan sampai menghalangi (mengganggu) kamu sekalian". [HR. Muslim juz 4, hal. 1748]

Dukun Dan Peramal Mendapat Bisikan Dari Jin

Dari Aisyah, ia berkata, aku berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya para dukun pernah menceritakan kepada kami tentang sesuatu dan kami dapati bahwa yang mereka ceritakan itu benar terjadi". Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Kalimat yang benar itu memang sengaja disambar dengan cepat oleh jin lalu dilemparkan ke telinga walinya (dukun), tetapi ia sudah menambah dengan seratus kebohongan". [HR. Muslim juz 4, hal. 1750]

Dari 'Aisyah RadhiAllahu 'anha, ia berkata; beberapa orang bertanya kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam tentang dukun, lalu beliau menjawab: "Mereka (para dukun) tidak bisa apa-apa". Mereka berkata, "Wahai Rasulullah! Terkadang apa yang mereka ceritakan itu benar terjadi". Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Itu perkataan yang benar yang dicuri oleh jin, lalu ia memperdengarkannya di telinga walinya (dukun), lalu mereka mencampur dengan seratus kebohongan". [HR. Bukhari juz 7, hal. 28]

'Aisyah berkata : Orang-orang bertanya kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam tentang dukun . Maka Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada mereka, "Mereka tidak bisa apa-apa". Orang-orang menyahut, "Tetapi mereka itu kadang-kadang menceritakan sesuatu yang benar-benar terjadi". Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Kalimat itu adalah dari Jin yang ia menyambarnya lalu diperdengarkan ke telinga pembantunya (dukun) seperti suara ayam lalu mereka mencampurinya dengan lebih dari seratus kebohongan". [HR. Muslim juz 4, hal. 1750].

Mantra dan Jimat Para Dukun

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang membuat ikatan buhul kemudian meniupnya, maka sungguh ia telah berbuat sihir . Dan barangsiapa berbuat sihir , sungguh ia telah mensekutukan Allah. Dan barangsiapa yang menggantungkan jimat , maka ia diserahkan kepada jimat itu (Allah tidak akan menolongnya). [HR. Nasai juz 7, hal. 112]

Dari 'Isa, yaitu bin Abdurrahman bin Abi Laila, ia berkata : Suatu ketika aku menjenguk Abdullah bin 'Ukaim Abu Ma'bad Al-Juhani dan wajah dan badannya kemerahan karena sakit, lantas kami pun berkata, "Apakah engkau tidak menggantungkan sesuatu (di lehermu untuk menyembuhkanmu)?". Ia menjawab, "Kematian lebih dekat dari itu". Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, "Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu (jimat di badannya), maka ia akan diserahkan kepada jimat itu". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 272, no. 2152]

Dari Misyrah bin Ha'an bahwasanya dia mendengar 'Uqbah bin 'Amir berkata : Aku mendengar Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang memakai jimat, maka Allah tidak akan menyempurnakannya, barangsiapa yang memakai rumah siput, maka Allah tidak akan memberi ketenangan padanya". [HR. Ibnu Hibban juz 13, hal. 450, no. 6086]

Dari Zainab istri 'Abdullah (bin Mas'ud), bahwasanya ia terkena penyakit kemerah-merahan pada wajahnya. Lalu ada seorang wanita datang kepadanya dan memberinya mantra-mantra, lalu dia mengalungkannya pada lehernya. Kemudian Ibnu Mas'ud RadhiAllahu 'anhu datang, dan melihat kalung itu di lehernya, lalu bertanya, "Apa ini?". Istrinya menjawab, "Aku minta mantra-mantra untuk menghilangkan penyakitku". Maka 'Abdullah bin Mas'ud lalu mengulurkan tangannya mengambil kalung itu dan memutusnya. Kemudian ia berkata, "Sesungguhnya keluarga 'Abdullah tidak memerlukan sesuatu yang mengandung syirik". (Zainab) berkata : Kemudian (Ibnu Mas'ud) berkata : Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kami, "Sesungguhnya mantra-mantra , jimat-jimat dan tiwalah adalah syirik". Perawi berkata, "Lalu aku bertanya, "Apa tiwalah itu?". Ia menjawab, "Tiwalah adalah sesuatu yang membuat orang laki-laki tertarik". [HR. Hakim dalam Mustadrak juz 4, hal. 463, no. 8290]

Dari 'Imran bin Hushain RadhiAllahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Tidak termasuk golongan kami orang yang percaya tanda-tanda kesialan atau datang bertanya kepada orang yang mempercayai tanda-tanda kesialan , atau orang yang melakukan pedukunan atau orang yang datang berdukun , atau orang yang melakukan sihir atau orang yang datang meminta tolong kepada tukang sihir, dan orang yang membuat ikatan buhul atau ia berkata : Barangsiapa membuat ikatan buhul , dan barangsiapa yang datang kepada dukun dan membenarkan apa yang dikatakan dukun itu, maka sungguh ia telah kufur kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam". [HR. Al-Bazzar juz 9, hal. 52, no. 3578].

Dukun Dan Peramal Tidak Tahu Yang Ghaib

Dari hadits-hadits diatas menunjukkan bahwa sihir ,
dukun, tukang ramal , percaya hantu, jimat , mantra-mantra dan kepercayaan-kepercayan syirik lainnya adalah dilarang agama . Sedangkan dukun atau
tukang ramal itu mengaku mengetahui yang ghaib, baik yang sudah lewat maupun yang akan datang. Mereka itu hanyalah membuat kebohongan belaka. Padahal tidak ada yang mengetahui yang ghaib kecuali Allah SWT semata, sebagaimana firman-Nya :

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib. Tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudh). [QS. Al-An'aam : 59]

Katakanlah, "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan. [QS. An-Naml : 65]

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. [QS. Lsallam: 34]

Setelah membaca tulisan di atas, masihkah kita percaya pada dukun dan peramal?

No comments:

Post a Comment