Tuesday, November 27, 2018

Semangat Persatuan Menumbuhkan Kebersamaan

Dengan semangat persatuan menumbuhkan kebersamaan kalau kita praktekkan secara langsung. Semangat persatuan ini harus kita miliki sebagai seorang muslim karena kita hidup harus berjamaah. Dalam hal ini kita sebagai warga Majelis Tafsir Al Qur'an (MTA) Malang baru saja mempraktekkan semangat persatuan untuk menumbuhkan kebersaman tersebut.

Semangat Persatuan Menumbuhkan Kebersamaan

Pada hari Minggu 25 Nopember 2018 MTA Perwakilan Kota Malang menyelenggarakan kerja bakti dalam rangka menaikkan genteng sebagai atap majlis yang sedang dalam tahap pembangunan. Dengan semangat persatuan, kerja bakti ini tidak hanya diikuti warga MTA Perwakilan Kota Malang saja, akan tetapi datang juga dari perwakilan Kabupaten Malang. Warga MTA dari  Malang Kota, Turen, Ngantang, dan Kepanjen dengan semangat persatuan menjalani kerja bakti menaikkan genteng untuk atap majlis dalam rangka kebersamaan kita sebagai muslim yang hidup berjamaah. Ini juga merupakan salah satu bentuk pengamalan hasil mengaji yang kita dapat.


Kerja bakti menaikkan genteng untuk atap majlis ini diperkirakan selesai dalam waktu satu hari, namun Allah berkehendak lain dengan menurunkan air hujan sebelum kegiatan selesai. Kegiatan kerja bakti pada akhirnya dilanjutkan keesokan harinya dengan personil seadanya karena memang hari efektif dan masing-masing warga punya tanggung jawab pekerjaan masing-masing. Namun dengan semangat persatuan menumbuhkan kebersamaan sehingga pekerjaan pun terasa ringan. Al hasil pekerjaan berhasil terselesaikan pada tengah hari.

Kenapa harus diadakan kerja bakti? Bukankah pekerjaan sudah diserahkan pada pemborong? Jawabnya sederhana, yaitu untuk memupuk rasa kebersamaan diantara sesama warga ngaji dengan bersama-sama melakukan pekerjaan dalam semangat persatuan. Di samping itu agar kita warga ngaji ini turut merasa memiliki majlis yang sedang kita bangun ini. Dengan begitu kita bisa merasakan bagaimana majlis ini kita bangun, kita bisa merasa memiliki sehingga nantinya kita punya rasa tanggung jawab untuk merawat dan menghidupkannya. Hal inilah yang merupakan salah satu perwujudan dari semangat persatuan menumbuhkan kebersamaan.

Thursday, November 15, 2018

SAR MTA Malang Ops Laka Air Di Waduk Karang Kates

Kamis 15 Nopember 2018 SAR MTA Malang Ops Laka Air di waduk Karang Kates. Operasi SAR ini dalam rangka pencarian seorang nelayan yang tenggelam di waduk Karang Kates yang hilang karena perahunya terbalik.
SAR MTA Malang Ops Laka Air Di Waduk Karang Kates

Dalam rangka mengamalkan hasil mengaji, di Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA) diselenggarakan berbagai kegiatan sosial agar bisa memberikan manfaat bagi orang lain karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain, khairunnas anfa'uhum linnas. Salah satunya adalah dibentuknya team SAR di perwakilan-perwakilan dan cabang-cabang MTA di seluruh Indonesia. Tidak ketinggalan MTA perwakilan Malang Kota, MTA perwakilan dan cabang Kabupaten Malang turut andil dalam pembentukan team SAR dan telah mengikuti Diklatsar di Ngawi beberapa waktu yang lalu yang diselenggarakan oleh MTA Pusat bekerjasama dengan Basarnas.
SAR MTA Malang Ops Laka Air Di Waduk Karang Kates

Sejak dibentuknya team SAR MTA Malang sudah beberapa kali terjun Ops SAR di berbagai laka air maupun darat. Operasi SAR yang sudah dilakukan oleh SAR MTA Malang antara lain pencarian orang hilang di lapangan golf Lanud Abdul Rahman Saleh, pencarian orang hilang tertimbun tumpukan sampah di TPA Supit Urang, pencarian orang hilang di pantai wilayah Donomulyo dan juga di Blitar, Ops SAR di Lombok Nusa Tenggara Barat, dan lain sebagainya.

Kali ini team SAR MTA Malang terjun Ops SAR di waduk Karang Kates. Pada Ops SAR di waduk Karang Kates yang kedua kali ini adalah untuk mencari seorang nelayan yang tenggelam karena perahunya terbalik. Berita hilangnya nelayan ini sampai kepada team SAR MTA Malang pada hari Rabu malam saat pengajian gelombang. Kemudian setelah dilakukan koordinasi, diputuskan untuk berangkat ke lokasi laka pada pagi harinya. Korban tenggelam bernama Murko (58 tahun) warga dusun Tawang RT 32 RW 06 desa Sukowilangun kecamatan Kalipare kabupaten Malang. Perahu korban terbalik dan kejadian tersebut disaksikan oleh anak kandung korban Zainul Aripin yang biasa dipanggil Ipin (25 tahun). Setelah mengetahui perahunya yang dinaiki ayahnya  terbalik  Ipin terus melapor  ke warga dan langsung ditindak lanjuti dengan melakukan pencarian dengan mempergunakan jangkar dan alat seadanya. Korban tenggelam di waduk Karang Kates tersebut berhasil diketemukan pada hari Kamis 15 Nopember pukul 11.10 WIB.