Bila kita hitung harga satu kembang api adalah 100 ribu rupiah dan trumpet juga 100 ribu rupiah dan masing-masing menggunakan 100 biji maka biaya untuk kembang api dan trumpet sudah 20 juta rupiah, ini belum termasuk biaya panggung hiburan dan sebagainya dan juga belum di lokasi atau kota-kota yang lain.
Padahal ada ratusan bahkan mungkin ribuan lokasi titik perayaan tahun baru masehi di seluruh kota di Indonesia. Mereka bersifat boros terhadap uang dan waktu, padahal Allah telah memperingatkan melalui QS. Al Baqarah/ 2: 195,
yaitu dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Bila kita seorang muslim, ada baiknya mencermati terlebih dahulu asal muasal perayaan tahun baru masehi. Kata masehi tidak bisa dilepaskan dengan kata Al Masih, yakni nama lain dari Nabi Isa dalam keyakinan agama Nasrani. Jadi budaya perayaan tahun baru bukan budaya Islam. Perayaan hanyalah sebuah kesenangan sementara yang penuh dengan hedonism yang dilarang dalam agama Islam.
Mencermati fakta historisnya, maka merayakan tahun baru masehi adalah sesuatu yang terlarang bagi muslim. Karena kaum muslim dilarang menyerupai kaum kafir baik secara umum maupun khusus.
Secara umum, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR Ahmad).
Firman Allah di dalam QS. Al Maidah/ 5: 51. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Kalimat yang semakna dengan hedonism terdapat di dalam QS. At Takatsur yang dalam terjemahan versi Depag RI diterjemahkan sebagai
“bermegah-megahan” dengan membubuhkan catatan kaki, “bermegah-megahan dalam perihal anak, harta, pengikut, kemuliaan dan seumpamanya.” Al-Qur’an telah memperingatkan umat manusia agar senantiasa waspada terhadap penyakit ini dengan sangat keras dengan ancaman siksaan yang amat pedih, baik ketika berada di alam barzakh maupun di alam akhirat kelak.
Hal ini terlihat jelas bahwa maksud dari firman Allah, “ Alhaakumuttakatsur ” adalah ancaman terhadap orang-orang yang selama hidupnya hanya sibuk mengurusi urusan-urusan duniawi sampai mereka masuk ke liang lahat sedang mereka tidak sempat bertaubat.
Mereka pasti akan mengetahui akibat perbuatan mereka itu dengan “ainul yaqin.” ‘(Ainul yaqin artinya melihat dengan mata kepala sendiri sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat). Sebagai orang Islam yang mau mengubah dirinya menjadi lebih baik maka seharusnya memperhatikan firman Allah berikut.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al Hasyr/ 59: 18).
Dari Qur’an Surat Al Hasyr/ 59: 18 tersebut diatas jelas bahwa kita hidup di dunia ini hendaklah memperhatikan apa yang telah kita perbuat untuk hari esok yakni akhirat.
Tetapi mari kita lihat apa yang selalu terjadi di sekitar kita pada saat menjelang, menyambut dan merayakan tahun baru! Yang terjadi dari tahun ke tahun tidak semakin menunjukkan budaya orang timur yakni budaya beragama, sopan- santun atau bergotong royong tetapi yang terjadi semakin meniru budaya
westernizes .
Mulai dari tempat penginapan, hiburan dan rekreasi mulai dari yang kecil sampai dengan yang besar, dari yang murah sampai dengan yang mahal mereka habiskan hanya untuk kenikmatan sesaat. Terbukti mereka hanya menikmati perayaan tersebut pada saat menjelang, menyambut dan merayakan malam pergantian tahun baru, setelah itu mereka pulang ke tempat tinggal mereka masing- masing.
Tempat- tempat hiburan tersebut tidak luput dari suguhan hiburan, hiburan yang seharusnya kita hindari. Karena sebagian besar dan bahkan semua penghibur tersebut menampakkan AURAT yang tidak seharusnya ditampakkan. Apakah mereka TIDAK TAHU atau TIDAK MAU TAHU?
Padahal ALLAH SWT telah membatasi AURAT yang bisa diperlihatkan atau yang tidak bisa, baik laki- laki atau perempuan.
Melalui Q. S An Nur/ 24: 30 – 31 Allah berfirman: 30.
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:
“Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat” . 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau puteraputera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Dari ayat diatas jelas, aurat manakah dan kepada siapakah bisa ditampakkan.
Nabi SAW bersabda mengenai aurat wanita dan laki- laki: Aurat wanita di luar rumah. ‘Aisyah berkata: Sesungguhnya Asma’ binti Abu Bakar pernah datang menghadap Nabi SAW dengan berpakaian tipis, maka beliau berpaling daripadanya dan bersabda, “Hai Asma”!, sesungguhnya seorang wanita apabila sudah baligh tidak boleh terlihat padanya melainkan ini dan ini” , beliau sambil mengisyaratkan kepada wajah dan dua tangannya. [HR. Abu Dawud]
Dan dari Abu Hurairah, ia berkata:
Rasulullah SAW bersabda, “Dua macam orang ahli neraka yang belum aku lihat, yaitu kaum yang memegang pecut (cemeti) bagaikan ekor lembu yang digunakan untuk memukul orang- orang dan orang perempuan yang berpakaian tetapi seperti telanjang dan berlenggak- lenggok kepalanya bagaikan punuk unta yang miring. Maka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapat baunya, padahal bau surga tercium dari jarak perjalanan sekian- sekian (jarak yang sangat jauh)” . [HR. Muslim]
Allah SWT juga memerintahkan kepada nabi SAW dan seluruh manusia melalui firman- Nya di dalam QS. Al Ahzaab: 59
Hai Nabi, katakanlah kepada istri- istrimu, anak- anak perempuanmu dan istri- istri orang mu’min, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka” . Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Adapun aurat laki- laki sepanjang riwayat ialah antara pusar dan lutut.
Demikianlah saudaraku, Allah memberikan yang terbaik bagi hamba- Nya dan diingatkan pula melalui rasul- Nya nabi SAW. Mau terus menerus mengabaikan perintah ALLAH SWT atau taubat yang sesungguhnya? Lantas apakah yang harus kita kerjakan pada malam tahun baru? Qiyamul lail, berfoya- foya ataukah Dzikir massal? Tentu yang lebih selamat adalah qiyamul lail dengan memperpanjang dzikir.
Qiyamul lail dan dzikir akan menjadi salah satu obat hati manusia yang hatinya sakit, yaitu yang hanya mengutamakan hawa nafsu. Dengan sering melaksanakan qiyamul lail (sholat malam), terutama shalat tahajjud akan semakin mendekatkan kita kepadaNya. Apalagi Allah juga telah menjanjikan akan memberikan “derajat yang tinggi” bagi orang yang sering bangun malam untuk beribadah kepada-Nya. Segala kegelisahan, kegundahan, kesedihan, kekhawatiran akan hilang semuanya, jika sering melaksanakan “qiyamul lail” .
Sobatku Muslim! Dari hari ini menuju ke hari berikutnya, dari bulan ini menuju ke bulan berikutnya, dari tahun ini menuju ke tahun berikutnya begitu terus bergantian, dari pergantian tersebut maka akan bergantilah angka usia kita (saat ini Januari 2017 usia kita 21 tahun, maka Januari tahun depan kita berusia 22 tahun, jika kita mengaku sebagai orang Islam yang beriman hendaklah kita bersyukur karena masih dipertemukan pada tahun baru (1 Muharam 1438 H dan juga 1 Januari 2017), maka mari kita gunakan untuk introspeksi diri, bagaimanakah dengan ibadah kita pada tahun lalu? Sudahkah lebih besar daripada aktifitas DUNIAWI kita atau bahkan lebih kecil? Dan janganlah kita mengikuti kebanyakan orang- orang yang tidak mempunyai pengetahuan tentangnya (hura- hura, makan- makan, pesta dll) karena sesungguhnya dengan bertambahnya angka usia kita, kita akan semakin dekat pada kematian. Dan sungguh benar kita akan mendapati kematian serta tidak akan bisa lari dari kematian walaupun kita bersembunyi di benteng yang tinggi lagi kokoh (QS. An Nisa/ 4: 78).
Sungguh dunia berjalan mundur (ke belakang) dan akhirat berjalan maju (ke depan) dengan cepat, hari ini amal tanpa hisab dan di hari esok adalah merupakan hisab tanpa amal, berkata Jibril AS. kepada Rasulullah SAW. Jalanilah hidup semaumu, sesungguhnya kamu pasti mati, silahkan kamu cintai orang yang ingin kau cintai, sesungguhnya kamu pasti berpisah dengannya, lakukan apa saja yang kamu inginkan, sesungguhnya kamu pasti mendapat balasannya …. (HR. Hakim, Thabrani, Abu Dawud).
Sedangkan orang yang paling banyak mengingat mati diantara mereka dan orang yang paling banyak mempersiapkan bekal untuk mati, mereka itulah orang- orang yang cerdik, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kemuliaan akhirat” . (HR. Ibnu Abid-Dunya di dalam kitabul-Maut dan Thabrani di dalam Ash-Shaghir).
Sungguh jelas bahwa agama Islam mengajarkan kepada manusia untuk tidak mengikuti apapun dari orang yang tidak tahu pengetahuan tentangnya. Firman- Nya di dalam Q. S Al Israa’/ 17: 36 yang artinya:
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. Sedangkan di ayat lain, yakni di dalam Q. S Al An ‘am/ 6: 116
Allah berfirman: Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).
Untuk itu Allah juga mengingatkan kaum muslimin.
Firman- Nya, “Jangan sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir yang bergerak dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka Jahannam, dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” (AS. Ali Imran/ 3: 196-197).
Maksudnya, kelancaran dan kemajuan dalam perdagangan dan perusahaan mereka jangan sampai memperdayakan kamu sebab mereka itu hanya sedikit mendapat keni’matan duniawi.
Oleh karena itu, Allah mengancam kepada orang-orang kafir dengan firman-Nya sebagai berikut:
“Sesungguhnya orang-orang kafir baik harta mereka maupun anak-anak mereka, sekali-kali tidak dapat menolak adzab Allah dari mereka sedikitpun, dan mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” . (QS. Ali Imran/ 3: 116).
Hendaknya bagi segenap kaum Muslimin agar tidak terjebak dalam gaya hidup hedonistik yang dewasa ini telah membudaya di kalangan umat Islam sendiri.
Kecintaan terhadap sesuatu yang bersifat bendawi, hen daknya jangan sampai melupakan ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya, apalagi sampai mengorbankan aqidah Islamiyyah yang dengan susah payah dibangun sejak kecil sampai dewasa.
Allah telah berpesan kepada kita agar jangan sampai mati kecuali dalam memeluk agama Islam. Karena hanya kaum Muslimin yang memiliki masa depan.
Kehidupan dunia bukanlah masa depan, sebab kehidupan dunia adalah “maata’un qolil” yang serba semu dan penuh dengan tipu daya.
Dengan demikian agama Islam adalah harga mati yang tidak dapat digantikan dengan apapun di dunia ini kecuali keridha’an Allah. Untuk itu melalui tulisan ini, penulis mengingatkan diri penulis, keluarga dan saudara- saudara penulis yang seiman bahwa hendaklah kita memperbanyak amal ibadah kita karena kematian akan datang setiap saat. Marilah kita hanya mengikuti nabi SAW jika kita mengaku umatnya yang menginginkan keselamatan di dunia dan di akhirat. Pesan beliau:
“Taroktufiikum amroini lan tadlillu maamasaktum bihimaa kitaaballahu wa sunatu rosulillah” Aku tinggalkan dua perkara kepadamu, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya, maka kamu tidak tersesat yaitu kitab Allah (Qur’an) dan sunnah Rasul (HR. Bukhari – Muslim).
Walaupun tahun baru datang, dzikir tetap jalan sehingga kita termasuk orang- orang yang memberi manfaat kepada manusia dikarenakan “ …Sebaik-baik manusia adalahyang paling bermanfaat bagi sesama manusia…” (HR. Thabrani).
Dan kita termasuk orang- orang yang selalu menggunakan akal sehat kita demi keselamatan hidup kita, di karenakan orang-orang yang berakallah orang yang mau memperhatikan hari esok (akhirat) dan sehingga kita di tahun baru, baik di tahun baru Hijriah maupun di tahun baru Masehi kita beruntung.
Oleh Sutanto, M.Pd Dosen Bahasa INggris FIK Universitas Muhammadiyah Ponorogo. (Ketua Pemuda MTA Kab.Semarang)
Sumber : Website Resmi Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA)
Pemuda MTA (Majlis Tafsir Al Qur'an) Perwakilan Malang Kota, menjalin ukhuwah di jalan dakwah. Membangun, memupuk, mengembangkan rasa persaudaraan sesama pemuda MTA Malang.
Saturday, December 31, 2016
Thursday, December 29, 2016
Nasehat Pernikahan
Nampak Gunung Merapi dan Merbabu, "sepasang" gunung yang berdampingan itu nampak begitu indah. Bahkan terlihat sangat indah jika dilihat dari kejauhan. Terlebih jika dilihat menjelang senja. Saat siang hendak digulung malam.
Tetapi jika didekati, bakal ditemui keadaan yang 180 derajat berbeda. Sangat kontras. Kontras dengan pandangan jarak jauh. Ternyata dua gunung itu terdiri dari batu-batu dan tanah. Tidak seindah yang dibayangkan. Inilah kira-kira gambaran sebuah pernikahan. Kehidupan baru dalam rumah tangga. Meski demikian, keadaan ini tidak perlu mengendurkan semangat dan keinginan berumah tangga.
Berumah tangga atau melangsungkan pernikahan merupakan keniscayaan. Merupakan sunnah Rasululllah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Nasehat pernikahan berikut, semoga dapat menjadi modal mengarungi behtera kehidupan baru.
Firman Allah dalam Surat Ar Ruum 21.
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."
Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Wanita itu dinikahi karena empat hal : karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang beragama, (jika tidak) maka celakalah kamu”. [HR. Jamaah kecuali Tirmidzi]
Tujuan pernikahan adalah agar masing-masing cenderung dan merasa tenteram tenang dengan pasangannya. Caranya dengan memberikan kasih sayang dan melaksanakan tanggung jawab. Jangan saling membuat khawatir dan susah. Khawatir dan susah adalah penyakit.
Penyakit jiwa yang membawa kepada penyakit fisik dan dapat berakhir tragis. Hidup dalam kekhawatiran dan kesusahan berarti penderitaan. Ini merupakan gambaran suasana kehidupan di neraka.
Cinta dan Kasih sayang adalah kunci penyelesaian masalah. Sementara itu kekerasan, marah, mementingkan ego masing-masing tidak menyelesaikan masalah dan bukan solusi. Kekerasan, marah dan mementingkan atau memperturutkan ego adalah bom penghancur. Penghancur rumah tangga.
Inti rumah tangga dan pernikahan adalah kasih sayang, saling pengertian dan saling membantu melengkapi. Bukan saling menuntut, mengharap dan meminta. Ini bukan komunikasi suami istri, tetapi komunikasi majikan dan buruh. Pekerjaan Istri atau wanita lebih banyak dibanding kaum laki-laki atau suami.
Sebut saja misalnya (jika tidak mempunyai pembantu): mencuci pakaian, perabot makan, memasak, membersihkan rumah, seterika. Kalau dia bukan ibu rumah tangga sejati, berarti masih ada tambahan pekerjaan semisal: warung, jahit, pabrik, kantor dll. Sementara itu pekerjaan-pekerjaan yang disebut pertama itu tidak familiar dengan kaum laki-laki atau suami.
Jelaslah, pekerjaan istri lebih banyak. Sekiranya istri tidak dibantu dan kemudian payah (yang paling ringan) atau jatuh sakit (yang paling berat), suami bakal repot dan susah. Inilah sebabnya mengapa kerja sama, membantu istri menjadi penting demi kebahagiaan bersama. Sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Allah yang telah menciptakan manusia. Tidak ada manusia yang sempurna.
Manusia memiliki kekurangan dan kelemahan. Karena itu hendaklah kalian saling melengkapi dan menggenapi dan menguatkan. Lihatlah, ingat ingat dan perhatikanlah kelebihan dan kebaikan pasangan kalian. Lupakan dan kuburlah dalam dalam kekurangan pasangan kalian. Semoga kalian bahagia. Manusia adalah makhluk yang memiliki pikiran dan dapat berfikir. Semua manusia menghendaki ketenangan dan kedamaian.
Allah telah memberikan resep untuk mendapatkan ketenangan antara lain melalui pernikahan, bukan perselingkuhan. Ketenangan itu akan diperoleh jika masing-masing pasangan sanggup memberikan kasih dan sayang. Yang demikian itu hanya dapat diterima dan dilaksanakan oleh manusia yang berfikir.
Tepati, tempati dan laksanakan tugas kalian masing-masing dengan baik, penuh tanggungjawab. Laki-laki diciptakan Allah sebagai pemimpin. Di antara tanggungjawab pemimpin adalah memberi SPP: yaitu sandang, papan dan pangan, bukan meminta SPP.
Jadilah pribadi yang mandiri yaitu pribadi yang mampu mengatasi masalahnya sendiri. Jangan menjadi pribadi yang cengeng, suka mengeluh, laporan dan wadul. Apalagi lapor kepada orang tua atau saudara. Bisa jadi orang tua akan membela dan membenarkan laporan anaknya dan menyalahkan menantunya. Padahal belum melakukan tabayun terhadap kebenaran laporan yang dibawa anaknya. Jika ini yang terjadi maka akan lahir keputusan dzalim dan keputusan tidak adil.
Keputusan tidak adil karena didasarkan pada informasi yang tidak benar. Informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Menceritakan masalah keluarga kepada orang lain yang tidak bertanggungjawab, sama artinya dengan membuka aib pasangan sendiri. Sekaligus menanamkan rasa tidak suka pada diri orang yang dicurhati. Ini tentu bukan solusi, bukan penyelesaian masalah. Tetapi malah mengacaukan dan memperkeruh suasana. Selanjutnya jadilah kalian pasangan yang cerdas. Cerdas adalah mampu mengatasi masalah dengan cepat dan tepat.
Terkait dengan ini harapan orang tua adalah kalian menjadi pasangan dan pribadi yang mampu membaca situasi dan kondisi. Mampu menyesuaikan diri. Mampu menerjemahkan keadaan, baik yang tersirat maupun tersurat. Mampu membaca tanda tanda jaman, keinginan dan hati nurani orang lain. Mampu menerjemahkan keinginan dan kehendak pasangan. Namun, semuanya harus dilakukan dalam rambu-rambu syariat agama. Dalam koridor Al Qur’an dan Sunnah. Semoga kalian sukses dunia akherat. Tidak ada orang tua yang menghendaki anaknya sengsara. Orang tua pastilah menghendaki yang terbaik untuk anaknya. Orang tua ingin menyaksikan dan melihat anaknya hidup tenang, tenteram dan bahagia. Kalian telah membuat keputusan penting dalam hidup.
Telah memilih pasangan hidup, menjatuhkan pilihan dengan mantab untuk mengikuti sunnah Rasulullah dan beribadah kepada Allah. Tekad kalian tidak tergoyahkan walau langit akan runtuh dan bumi bergoyang. Maka terimalah pasangan kalian apa adanya. Kalian adalah hasil kerja keras didikan orang sesuai kemampuannya. Sekarang telah memilih pasangan hidup dan akan menjadi pasangan hidup.
Jangan menyesal. Jangan kecewa dengan apa yang ada dan apa yang terjadi. Jangan menyalahkan siapa-siapa. Jangan lari dari kenyataan. Hadapi kenyataan dan persoalan bersama-sama. Hendaklah kalian menjadi pasangan yang setia dalam segala situasi dan kondisi. Setia dalam suka dan duka. Setia dalam bahagia dan derita. Inilah yang luar biasa dan hebat. Jadilah pribadi yang luar biasa dan hebat. Setia dalam bahagia adalah biasa.
Dengan memohon pertolongan kepada Allah, bertawakkal-lah kepada Allah untuk memulai dan menjalani hidup baru.Niatkanlah membangun rumah tangga atas dasar agama, atas dasar dorongan iman, atas dasar untuk taat kepada Allah dan Rasul. Bukan karena nafsu, bukan karena harta, bukan karena kecantikan/kebagusan dan keturunan. Juga bukan untuk durhaka dan menentang.
Kalau dasarnya selain agama, kalian akan rusak. Kami berharap kelak kalian dapat mendidik anak-anak lebih baik dari apa yang telah dilakukan orang tua terhadap kalian. Kalian tentu sudah menyaksikan bagaimana beratnya perjuangan dan jerih payah orang tua mendidik anak-anaknya. Orang tua telah bekerja dan merawat tanpa kenal lelah. Tanpa mengharap imbalan apapun.
Selanjutnya kalian sebagai pasangan suami istri muslim hendaklah dapat menjaga etika, sopan santun dan tata krama. Hendaklah menjadi pribadi yang santun, tawadhuk dan dapat menjaga diri. Janganlah pamer kemesraan dan keakraban di depan publik. Yang demikian itu hendaklah dilakukan di tempat dan waktu yang tepat. Kita adalah makhluk yang beradab, berbudaya dan beretika. Semoga nasehat ini bermanfaat.
Oleh :
Drs. Sugiman (Guru SMA MTA Surakarta)
Sumber : Website Resmi MTA (Majlis Tafsir Al Qur'an)
Tetapi jika didekati, bakal ditemui keadaan yang 180 derajat berbeda. Sangat kontras. Kontras dengan pandangan jarak jauh. Ternyata dua gunung itu terdiri dari batu-batu dan tanah. Tidak seindah yang dibayangkan. Inilah kira-kira gambaran sebuah pernikahan. Kehidupan baru dalam rumah tangga. Meski demikian, keadaan ini tidak perlu mengendurkan semangat dan keinginan berumah tangga.
Berumah tangga atau melangsungkan pernikahan merupakan keniscayaan. Merupakan sunnah Rasululllah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Nasehat pernikahan berikut, semoga dapat menjadi modal mengarungi behtera kehidupan baru.
Firman Allah dalam Surat Ar Ruum 21.
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."
Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Wanita itu dinikahi karena empat hal : karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang beragama, (jika tidak) maka celakalah kamu”. [HR. Jamaah kecuali Tirmidzi]
Tujuan pernikahan adalah agar masing-masing cenderung dan merasa tenteram tenang dengan pasangannya. Caranya dengan memberikan kasih sayang dan melaksanakan tanggung jawab. Jangan saling membuat khawatir dan susah. Khawatir dan susah adalah penyakit.
Penyakit jiwa yang membawa kepada penyakit fisik dan dapat berakhir tragis. Hidup dalam kekhawatiran dan kesusahan berarti penderitaan. Ini merupakan gambaran suasana kehidupan di neraka.
Cinta dan Kasih sayang adalah kunci penyelesaian masalah. Sementara itu kekerasan, marah, mementingkan ego masing-masing tidak menyelesaikan masalah dan bukan solusi. Kekerasan, marah dan mementingkan atau memperturutkan ego adalah bom penghancur. Penghancur rumah tangga.
Inti rumah tangga dan pernikahan adalah kasih sayang, saling pengertian dan saling membantu melengkapi. Bukan saling menuntut, mengharap dan meminta. Ini bukan komunikasi suami istri, tetapi komunikasi majikan dan buruh. Pekerjaan Istri atau wanita lebih banyak dibanding kaum laki-laki atau suami.
Sebut saja misalnya (jika tidak mempunyai pembantu): mencuci pakaian, perabot makan, memasak, membersihkan rumah, seterika. Kalau dia bukan ibu rumah tangga sejati, berarti masih ada tambahan pekerjaan semisal: warung, jahit, pabrik, kantor dll. Sementara itu pekerjaan-pekerjaan yang disebut pertama itu tidak familiar dengan kaum laki-laki atau suami.
Jelaslah, pekerjaan istri lebih banyak. Sekiranya istri tidak dibantu dan kemudian payah (yang paling ringan) atau jatuh sakit (yang paling berat), suami bakal repot dan susah. Inilah sebabnya mengapa kerja sama, membantu istri menjadi penting demi kebahagiaan bersama. Sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Allah yang telah menciptakan manusia. Tidak ada manusia yang sempurna.
Manusia memiliki kekurangan dan kelemahan. Karena itu hendaklah kalian saling melengkapi dan menggenapi dan menguatkan. Lihatlah, ingat ingat dan perhatikanlah kelebihan dan kebaikan pasangan kalian. Lupakan dan kuburlah dalam dalam kekurangan pasangan kalian. Semoga kalian bahagia. Manusia adalah makhluk yang memiliki pikiran dan dapat berfikir. Semua manusia menghendaki ketenangan dan kedamaian.
Allah telah memberikan resep untuk mendapatkan ketenangan antara lain melalui pernikahan, bukan perselingkuhan. Ketenangan itu akan diperoleh jika masing-masing pasangan sanggup memberikan kasih dan sayang. Yang demikian itu hanya dapat diterima dan dilaksanakan oleh manusia yang berfikir.
Tepati, tempati dan laksanakan tugas kalian masing-masing dengan baik, penuh tanggungjawab. Laki-laki diciptakan Allah sebagai pemimpin. Di antara tanggungjawab pemimpin adalah memberi SPP: yaitu sandang, papan dan pangan, bukan meminta SPP.
Jadilah pribadi yang mandiri yaitu pribadi yang mampu mengatasi masalahnya sendiri. Jangan menjadi pribadi yang cengeng, suka mengeluh, laporan dan wadul. Apalagi lapor kepada orang tua atau saudara. Bisa jadi orang tua akan membela dan membenarkan laporan anaknya dan menyalahkan menantunya. Padahal belum melakukan tabayun terhadap kebenaran laporan yang dibawa anaknya. Jika ini yang terjadi maka akan lahir keputusan dzalim dan keputusan tidak adil.
Keputusan tidak adil karena didasarkan pada informasi yang tidak benar. Informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Menceritakan masalah keluarga kepada orang lain yang tidak bertanggungjawab, sama artinya dengan membuka aib pasangan sendiri. Sekaligus menanamkan rasa tidak suka pada diri orang yang dicurhati. Ini tentu bukan solusi, bukan penyelesaian masalah. Tetapi malah mengacaukan dan memperkeruh suasana. Selanjutnya jadilah kalian pasangan yang cerdas. Cerdas adalah mampu mengatasi masalah dengan cepat dan tepat.
Terkait dengan ini harapan orang tua adalah kalian menjadi pasangan dan pribadi yang mampu membaca situasi dan kondisi. Mampu menyesuaikan diri. Mampu menerjemahkan keadaan, baik yang tersirat maupun tersurat. Mampu membaca tanda tanda jaman, keinginan dan hati nurani orang lain. Mampu menerjemahkan keinginan dan kehendak pasangan. Namun, semuanya harus dilakukan dalam rambu-rambu syariat agama. Dalam koridor Al Qur’an dan Sunnah. Semoga kalian sukses dunia akherat. Tidak ada orang tua yang menghendaki anaknya sengsara. Orang tua pastilah menghendaki yang terbaik untuk anaknya. Orang tua ingin menyaksikan dan melihat anaknya hidup tenang, tenteram dan bahagia. Kalian telah membuat keputusan penting dalam hidup.
Telah memilih pasangan hidup, menjatuhkan pilihan dengan mantab untuk mengikuti sunnah Rasulullah dan beribadah kepada Allah. Tekad kalian tidak tergoyahkan walau langit akan runtuh dan bumi bergoyang. Maka terimalah pasangan kalian apa adanya. Kalian adalah hasil kerja keras didikan orang sesuai kemampuannya. Sekarang telah memilih pasangan hidup dan akan menjadi pasangan hidup.
Jangan menyesal. Jangan kecewa dengan apa yang ada dan apa yang terjadi. Jangan menyalahkan siapa-siapa. Jangan lari dari kenyataan. Hadapi kenyataan dan persoalan bersama-sama. Hendaklah kalian menjadi pasangan yang setia dalam segala situasi dan kondisi. Setia dalam suka dan duka. Setia dalam bahagia dan derita. Inilah yang luar biasa dan hebat. Jadilah pribadi yang luar biasa dan hebat. Setia dalam bahagia adalah biasa.
Dengan memohon pertolongan kepada Allah, bertawakkal-lah kepada Allah untuk memulai dan menjalani hidup baru.Niatkanlah membangun rumah tangga atas dasar agama, atas dasar dorongan iman, atas dasar untuk taat kepada Allah dan Rasul. Bukan karena nafsu, bukan karena harta, bukan karena kecantikan/kebagusan dan keturunan. Juga bukan untuk durhaka dan menentang.
Kalau dasarnya selain agama, kalian akan rusak. Kami berharap kelak kalian dapat mendidik anak-anak lebih baik dari apa yang telah dilakukan orang tua terhadap kalian. Kalian tentu sudah menyaksikan bagaimana beratnya perjuangan dan jerih payah orang tua mendidik anak-anaknya. Orang tua telah bekerja dan merawat tanpa kenal lelah. Tanpa mengharap imbalan apapun.
Selanjutnya kalian sebagai pasangan suami istri muslim hendaklah dapat menjaga etika, sopan santun dan tata krama. Hendaklah menjadi pribadi yang santun, tawadhuk dan dapat menjaga diri. Janganlah pamer kemesraan dan keakraban di depan publik. Yang demikian itu hendaklah dilakukan di tempat dan waktu yang tepat. Kita adalah makhluk yang beradab, berbudaya dan beretika. Semoga nasehat ini bermanfaat.
Oleh :
Drs. Sugiman (Guru SMA MTA Surakarta)
Sumber : Website Resmi MTA (Majlis Tafsir Al Qur'an)
Labels:
Al Qur'an,
ego,
etika,
firman Allah,
hadits nabi,
kasih sayang,
kedamaian,
kehidupan,
komunikasi,
nasehat,
pekerjaan,
perjuangan,
pernikahan,
rumahtangga,
sunnah rasul,
tabayun,
tanggungjawab,
tata krama,
tugas
Wednesday, December 28, 2016
Tips Mencerdaskan Otak
Menurut penelitian para ahli, kecerdasan seseorang itu dari otaknya. Namun sumber pokok dari kecerdasan otak seseorang itu sendiri adalah dari hatinya. Bagaimana mungkin kecerdasan kok dari hati? Bukankah kalau kita berpikir itu pakai otak? Pertanyaan ini sangat mungkin menjadi ganjalan di hati kita semua karena sudah bukan rahasia umum lagi kalau kecerdasan itu dari otak (menurut buku-buku karangan manusia). Dengan demikian, kebanyakan orang lebih suka mengasah otaknya daripada membersihkan hatinya, sehingga dengan "kecerdasan" akalnya hanya untuk NGAKALI orang lain, dengan "kepintaran" otaknya hanya untuk MINTERI orang lain. Lain halnya kalau cerdas itu muncul dari hatinya, dengan hati yang bersih, otak manusia menjadi lebih cerdas untuk menggunakan akal sehatnya.
Lalu bagaimana untuk membersihkan hati manusia? Orang yang punya rasa iri, dengki, pemarah, suka menipu, suka berbohong, dan masih banyak sifat jelek lainnya. Itu semua tandanya di hatinya ada penyakit. Penyakit hati ini hanya bisa disembuhkan dengan Al Qur'an karena Al Qur'an itu bisa menjadi obat penyakit yang ada di dada ini (penyakit hati).
"Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman."
[QS. Yunus: Ayat 57].
Bagaimana mengobati hati kita dengan Al Qur'an? Untuk mengobati penyakit-penyakit hati kita dengan Al Qur'an caranya dengan mempelajari dengan cermat tiap-tiap ayatnya, kemudian kita pahami, setelah paham lalu kita amalkan. Al Qur'an diturunkan bukan sekedar untuk dibaca saja, akan tetapi harus dipelajari dengan cermat tiap-tiap ayatnya. Inilah fungsi Al Qur'an untuk mencerdaskan otak manusia.
"Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran."
[QS. Shad: Ayat 29]
Jadi untuk mencerdaskan otak, pertama-tama kita bersihkan dulu hati kita, baru setelah itu kita asah otak kita. Untuk membersihkan hati dan mengasah otak yaitu dengan Al Qur'an. Itulah tips mencerdaskan otak dengan Al Qur'an semoga bermanfaat bagi kita semua.
Lalu bagaimana untuk membersihkan hati manusia? Orang yang punya rasa iri, dengki, pemarah, suka menipu, suka berbohong, dan masih banyak sifat jelek lainnya. Itu semua tandanya di hatinya ada penyakit. Penyakit hati ini hanya bisa disembuhkan dengan Al Qur'an karena Al Qur'an itu bisa menjadi obat penyakit yang ada di dada ini (penyakit hati).
"Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman."
[QS. Yunus: Ayat 57].
Bagaimana mengobati hati kita dengan Al Qur'an? Untuk mengobati penyakit-penyakit hati kita dengan Al Qur'an caranya dengan mempelajari dengan cermat tiap-tiap ayatnya, kemudian kita pahami, setelah paham lalu kita amalkan. Al Qur'an diturunkan bukan sekedar untuk dibaca saja, akan tetapi harus dipelajari dengan cermat tiap-tiap ayatnya. Inilah fungsi Al Qur'an untuk mencerdaskan otak manusia.
"Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran."
[QS. Shad: Ayat 29]
Jadi untuk mencerdaskan otak, pertama-tama kita bersihkan dulu hati kita, baru setelah itu kita asah otak kita. Untuk membersihkan hati dan mengasah otak yaitu dengan Al Qur'an. Itulah tips mencerdaskan otak dengan Al Qur'an semoga bermanfaat bagi kita semua.
Tuesday, December 27, 2016
Kegiatan Futsal MTA Perwakilan Malang
Kegiatan warga MTA Malang selain mengaji dan kegiatan sosial, juga diadakan berbagai kegiatan olahraga. Untuk saat ini kegiatan olahraga yang sudah diselenggarakan oleh warga MTA Malang yaitu olahraga beladiri Muay Thai dan kegiatan olahraga futsal. Bapak-bapak dan pemuda MTA Malang bersama-sama mengadakan kegiatan futsal MTA perwakilan Malang.
Kegiatan olahraga futsal ini tidak hanya dilaksanakan oleh pemuda MTA Malang saja, akan tetapi turut serta bapak-bapak warga MTA Malang. Bapak-bapak dan pemuda MTA Malang bersatu dalam mengadakan kegiatan olahraga futsal dengan suasana kekeluargaan. Kegiatan olahraga futsal biasanya dilaksanakan pada malam hari, yang mana pada malam hari biasanya kebanyakan bapak-bapak dan pemuda MTA Malang punya waktu senggang untuk melaksanakan kegiatan olahraga futsal tersebut.
Kegiatan olahraga futsal yang diselenggarakan oleh bapak-bapak dan pemuda MTA Malang ini dilaksanakan dengan penuh kegembiraan dalam suasana kekeluargaan, bahkan aturan permainan dalam olahraga futsal pun sedikit terabaikan. Permainan yang seharusnya dilakukan 10 orang (5 - 5), tapi disini dilakukan seberapapun yang hadir (yang penting happy, kata orang sih). Kegiatan semacam ini selain untuk menyehatkan jiwa dan raga, juga untuk menumbuhkan rasa kebersamaan sebagai warga MTA pada khususnya dan kebersamaan sebagai umat Islam pada umumnya. Di samping itu kegiatan olahraga futsal ini juga bisa menjalin keakraban sesama warga MTA Malang.
Agar kegiatan olahraga futsal semacam ini bisa dilaksanakan secara rutin maka dibutuhkan kekompakan seluruh warga MTA Malang. Di samping itu kita harus punya niatan yang kuat untuk melakukan olahraga futsal tersebut karena masalah utama dalam melaksanakan olahraga adalah rasa malas. Kalau rasa malas itu bisa diatasi pastilah kegiatan futsal MTA perwakilan Malang ini bisa rutin dilaksanakan.
Kegiatan olahraga futsal ini tidak hanya dilaksanakan oleh pemuda MTA Malang saja, akan tetapi turut serta bapak-bapak warga MTA Malang. Bapak-bapak dan pemuda MTA Malang bersatu dalam mengadakan kegiatan olahraga futsal dengan suasana kekeluargaan. Kegiatan olahraga futsal biasanya dilaksanakan pada malam hari, yang mana pada malam hari biasanya kebanyakan bapak-bapak dan pemuda MTA Malang punya waktu senggang untuk melaksanakan kegiatan olahraga futsal tersebut.
Kegiatan olahraga futsal yang diselenggarakan oleh bapak-bapak dan pemuda MTA Malang ini dilaksanakan dengan penuh kegembiraan dalam suasana kekeluargaan, bahkan aturan permainan dalam olahraga futsal pun sedikit terabaikan. Permainan yang seharusnya dilakukan 10 orang (5 - 5), tapi disini dilakukan seberapapun yang hadir (yang penting happy, kata orang sih). Kegiatan semacam ini selain untuk menyehatkan jiwa dan raga, juga untuk menumbuhkan rasa kebersamaan sebagai warga MTA pada khususnya dan kebersamaan sebagai umat Islam pada umumnya. Di samping itu kegiatan olahraga futsal ini juga bisa menjalin keakraban sesama warga MTA Malang.
Agar kegiatan olahraga futsal semacam ini bisa dilaksanakan secara rutin maka dibutuhkan kekompakan seluruh warga MTA Malang. Di samping itu kita harus punya niatan yang kuat untuk melakukan olahraga futsal tersebut karena masalah utama dalam melaksanakan olahraga adalah rasa malas. Kalau rasa malas itu bisa diatasi pastilah kegiatan futsal MTA perwakilan Malang ini bisa rutin dilaksanakan.
Monday, December 26, 2016
Gunakan Masa Mudamu Sebelum Datang Masa Tuamu
Masa muda adalah masa-masa yang sangat indah (kata orang sih). Masa muda adalah masa-masa dimana hawa nafsu masih mendominasi pola hidupnya jika tidak dibekali dengan ilmu agama yang cukup. Walaupun sudah dididik dengan ilmu agama sejak kecilpun terkadang bisa belok jalan tatkala lepas dari pantauan orang tua. Untuk itu kita sebagai pemuda harus mampu membentengi diri sekuat-kuatnya dari pengaruh-pengaruh tata kehidupan jahiliyah, gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu dengan sebaik-baiknya di jalan yang diridhoi Allah SWT.
Di masa muda fisik kita masih kuat, daya ingat kita masih kuat, langkah kaki kita masih panjang, jatah umur kita juga lebih lama dalam perhitungan matematis dibanding dengan orang tua. Selagi fisik kita masih kuat, gunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mendatangkan manfaat bagi agama, bagi orang lain, bagi bangsa dan negara. Selagi daya ingat kita masih kuat, gunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain yang bisa bermanfaat untuk kemaslahatan umat. Selagi langkah kaki kita masih panjang, gunakan untuk melangkah menuju majlis ilmu dan menelusuri jalan yang lurus yang diridhoi Allah SWT. Selagi kita masih diberi jatah umur yang panjang, gunakan untuk sesuatu yang bermanfaat, gunakan untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya guna menghadap Allah di akhirat nanti.
Pada intinya gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu dengan hal-hal yang bisa memberikan manfaat untuk kehidupan di dunia dan di akhirat. Dalam hadits disebutkan, yang artinya :
Dari Ibnu Abbas, ia berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada seorang laki-laki, pada waktu itu beliau menasehatinya, “Gunakanlah lima (kesempatan) sebelum datangnya lima (kesempitan) 1. Gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu, 2. Gunakan masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, 3. Gunaan masa kayamu sebelum datang masa faqir (miskin)mu, 4. Gunakan masa longgarmu sebelum datang masa sibukmu, 5. Gunakan masa hidupmu sebelum datang kematianmu”. [HR. Baihaqiy dalam Syu'abul iimaan juz 7, hal.263, no. 10248]
Dalam hadits tersebut Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan agar kita menggunakan kesempatan kita hidup di dunia ini sebelum kesempitan itu datang menghampiri kita, salah satunya yaitu gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu.
Di masa muda fisik kita masih kuat, daya ingat kita masih kuat, langkah kaki kita masih panjang, jatah umur kita juga lebih lama dalam perhitungan matematis dibanding dengan orang tua. Selagi fisik kita masih kuat, gunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mendatangkan manfaat bagi agama, bagi orang lain, bagi bangsa dan negara. Selagi daya ingat kita masih kuat, gunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain yang bisa bermanfaat untuk kemaslahatan umat. Selagi langkah kaki kita masih panjang, gunakan untuk melangkah menuju majlis ilmu dan menelusuri jalan yang lurus yang diridhoi Allah SWT. Selagi kita masih diberi jatah umur yang panjang, gunakan untuk sesuatu yang bermanfaat, gunakan untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya guna menghadap Allah di akhirat nanti.
Pada intinya gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu dengan hal-hal yang bisa memberikan manfaat untuk kehidupan di dunia dan di akhirat. Dalam hadits disebutkan, yang artinya :
Dari Ibnu Abbas, ia berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada seorang laki-laki, pada waktu itu beliau menasehatinya, “Gunakanlah lima (kesempatan) sebelum datangnya lima (kesempitan) 1. Gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu, 2. Gunakan masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, 3. Gunaan masa kayamu sebelum datang masa faqir (miskin)mu, 4. Gunakan masa longgarmu sebelum datang masa sibukmu, 5. Gunakan masa hidupmu sebelum datang kematianmu”. [HR. Baihaqiy dalam Syu'abul iimaan juz 7, hal.263, no. 10248]
Dalam hadits tersebut Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan agar kita menggunakan kesempatan kita hidup di dunia ini sebelum kesempitan itu datang menghampiri kita, salah satunya yaitu gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu.
Sunday, December 25, 2016
Latihan Muay Thai Pemuda MTA Malang
Olahraga bagi pemuda yang berfikiran positif merupakan suatu kegiatan yang mau tidak mau harus dilakukan baik sebagai gaya hidup maupun untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya. Pada dasarnya semua orang baik anak-anak, pemuda maupun orangtua mempunyai keinginan untuk melakukan kegiatan olahraga namun kebanyakan orang belum tahu bagaimana melakukan olahraga atau sulitnya menyisihkan sedikit waktu untuk berolahraga.
Untuk pemuda MTA, tak terkecuali pemuda MTA Malang juga mempunyai kegiatan olahraga yang sudah rutin dilakukannya di antaranya kegiatan olahraga beladiri. Di beberapa cabang maupun perwakilan MTA diselenggarakan latihan beladiri Karate yaitu Okinawa Karate Kobudo Bunbukan Indonesia, karate bersenjata asal Jepang yang dibawa ke Indonesia oleh Ustadz Dr. Eng. Wahyul Amin ST, MT selaku ketua pemuda MTA Pusat. Sedangkan untuk pemuda MTA Malang menyelenggarakan kegiatan olahraga rutin seminggu sekali yaitu latihan Muay Thai atau lebih dikenal dengan Thai Boxing.
Latihan Muay Thai yang dilakukan oleh pemuda MTA Malang diselenggarakan seminggu sekali yaitu tiap hari ahad pagi. Latihan Muay Thai ini dilaksanakan kurang lebih 2 sampai 2,5 jam tiap latihannya. Untuk sementara waktu ini latihan meliputi latihan fisik dan teknik yang mana porsi latihan fisik lebih banyak daripada latihan tekniknya karena peserta latihan semuanya masih awam dalam dunia beladiri. Maka dari itulah dibangun terlebih dulu pondasi fisik yang kuat, sedangkan teknik secara otomatis akan muncul dengan sendirinya jika kita rajin berlatih. Disamping itu kita ini berada di ring dakwah yang mana kita harus selalu siap dalam menerima panggilan kegiatan sosial sehingga mau tidak mau harus mempunyai kesiapan fisik yang prima. Untuk itulah dilaksanakannya latihan Muay Thai Pemuda MTA Malang.
Untuk pemuda MTA, tak terkecuali pemuda MTA Malang juga mempunyai kegiatan olahraga yang sudah rutin dilakukannya di antaranya kegiatan olahraga beladiri. Di beberapa cabang maupun perwakilan MTA diselenggarakan latihan beladiri Karate yaitu Okinawa Karate Kobudo Bunbukan Indonesia, karate bersenjata asal Jepang yang dibawa ke Indonesia oleh Ustadz Dr. Eng. Wahyul Amin ST, MT selaku ketua pemuda MTA Pusat. Sedangkan untuk pemuda MTA Malang menyelenggarakan kegiatan olahraga rutin seminggu sekali yaitu latihan Muay Thai atau lebih dikenal dengan Thai Boxing.
Latihan Muay Thai yang dilakukan oleh pemuda MTA Malang diselenggarakan seminggu sekali yaitu tiap hari ahad pagi. Latihan Muay Thai ini dilaksanakan kurang lebih 2 sampai 2,5 jam tiap latihannya. Untuk sementara waktu ini latihan meliputi latihan fisik dan teknik yang mana porsi latihan fisik lebih banyak daripada latihan tekniknya karena peserta latihan semuanya masih awam dalam dunia beladiri. Maka dari itulah dibangun terlebih dulu pondasi fisik yang kuat, sedangkan teknik secara otomatis akan muncul dengan sendirinya jika kita rajin berlatih. Disamping itu kita ini berada di ring dakwah yang mana kita harus selalu siap dalam menerima panggilan kegiatan sosial sehingga mau tidak mau harus mempunyai kesiapan fisik yang prima. Untuk itulah dilaksanakannya latihan Muay Thai Pemuda MTA Malang.
Pemuda Merupakan Aset Berharga Bagi Bangsa
Pemuda merupakan aset berharga bagi bangsa yang mana pemuda merupakan generasi penerus yang akan menggantikan generasi yang sekarang ini. Boleh dibilang kualitas pemuda saat ini menjadi penentu kualitas generasi yang akan datang.
Salah satu aset berharga bagi bangsa ini yaitu pemuda akan menjadi generasi yang berkualitas jika dididik dan dibina secara baik dan benar. Begitu juga sebaliknya apabila pemuda tidak mendapatkan pendidikan dan pembinaan yang baik dan benar maka generasi yang akan datang tidak akan menjadi generasi yang berkualitas. Dan pemuda yang merupakan aset berharga bagi bangsa ini tidak akan menjadi baik tanpa dididik dan dibina dengan Al Qur'an dan As Sunnah.
Pendidikan dan pembinaan dengan Al Qur'an dan As Sunnah bagi pemuda seharusnya dilakukan sejak dini agar pelajaran yang diterimanya benar-benar bisa membekas dalam hati dan jiwa pemuda. Begitu pula sebaliknya jika pemuda memperoleh bekal pendidikan dan pembinaan yang tidak baik maka akan membekas dalam hatinya dan sangat sulit untuk dirubah karena apa yang sudah diperolehnya itulah yang sudah dianggapnya paling benar menurut dia.
Untuk itulah diperlukan peran orang tua agar mengarahkan putra putrinya ke jalan yang baik yang berpegang pada ajaran Al Qur'an dan As Sunnah. Dengan peran yang sangat baik dari orang tua inilah yang bisa menjadi jembatan bagi pemuda untuk mendapatkan pendidikan dan pembinaan yang baik sehingga bisa diharapkan pemuda akan menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Pemuda yang berkualitas ini akan menggantikan generasi yang ada sekarang ini sehingga bisa diharapkan kondisi bangsa ini akan menjadi lebih baik dari yang sekarang ini. Maka dari itulah pemuda merupakan aset berharga bagi bangsa.
Salah satu aset berharga bagi bangsa ini yaitu pemuda akan menjadi generasi yang berkualitas jika dididik dan dibina secara baik dan benar. Begitu juga sebaliknya apabila pemuda tidak mendapatkan pendidikan dan pembinaan yang baik dan benar maka generasi yang akan datang tidak akan menjadi generasi yang berkualitas. Dan pemuda yang merupakan aset berharga bagi bangsa ini tidak akan menjadi baik tanpa dididik dan dibina dengan Al Qur'an dan As Sunnah.
Pendidikan dan pembinaan dengan Al Qur'an dan As Sunnah bagi pemuda seharusnya dilakukan sejak dini agar pelajaran yang diterimanya benar-benar bisa membekas dalam hati dan jiwa pemuda. Begitu pula sebaliknya jika pemuda memperoleh bekal pendidikan dan pembinaan yang tidak baik maka akan membekas dalam hatinya dan sangat sulit untuk dirubah karena apa yang sudah diperolehnya itulah yang sudah dianggapnya paling benar menurut dia.
Untuk itulah diperlukan peran orang tua agar mengarahkan putra putrinya ke jalan yang baik yang berpegang pada ajaran Al Qur'an dan As Sunnah. Dengan peran yang sangat baik dari orang tua inilah yang bisa menjadi jembatan bagi pemuda untuk mendapatkan pendidikan dan pembinaan yang baik sehingga bisa diharapkan pemuda akan menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Pemuda yang berkualitas ini akan menggantikan generasi yang ada sekarang ini sehingga bisa diharapkan kondisi bangsa ini akan menjadi lebih baik dari yang sekarang ini. Maka dari itulah pemuda merupakan aset berharga bagi bangsa.
Subscribe to:
Comments (Atom)









